Thursday, November 6, 2008

Minyak dan Biji Ganja Sebagai Sumber Pangan Utama Manusia








Kebanyakan biji-bijian mengandung banyak asam linoleat (omega 6) namun hanya sedikit mengandung asam linoleat alpha (alpha linoleic acid) yang merupakan omega 3, keduanya merupakan bagian dari EFA (essential fatty acid). Rasio omega 6 dan 3 yang sehat bagi manusia menurut berbagai badan kesehatan dunia adalah 4:1, namun kebanyakan sumber makanan dari biji-bijian atau lemak dari hewan mengandung terlalu banyak omega 6 dengan rata-rata rasio 10 : 1 terhadap asam lemak omega 3. Ketidakseimbangan rasio omega 6 dan 3 menjadi faktor penyebab berbagai penyakit sepert jantung, arthritis, diabetes, penyakit kulit sampai gangguan emosi. Sebuah workshop di tahun 1999 yang diselenggarakan oleh U.S. National Institute of Health mendemonstrasikan manfaat dari keseimbangan rasio omega 6 dan 3 dalam asupan makanan sehari-hari. Manfaat yang diperoleh meliputi berkurangnya resiko atherosklerosis, serangan jantung, munculnya jenis-jenis kanker tertentu sampai pada optimalisasi pertumbuhan pada bayi.

Pada berbagai studi klinis, keseimbangan rasio omega 6 dan 3 ini dicapai dengan menambahkan suplemen minyak ikan dan minyak flax yang kaya akan omega 3. Asam lemak tak jenuh omega-3 sendiri memiliki berbagai macam manfaat, berfungsi sebagai antikanker, anti inflammatory, anti thrombotic, meningkatkan laju metabolisme, membantu pembakaran lemak, menghambat pertumbuhan tumor, menurunkan metabolisme lemak, sampai pada mengurangi ketergantungan insulin pada penderita diabetes (Erasmus, 1999; Simopoulous, 1994).

Menurut badan kesehatan, strategi yang lebih baik dalam memperoleh keseimbangan rasio ini adalah memakan makanan yang rasio omega 6 dan 3-nya lebih baik dalam satu komposisi. Salah satu sumber makanan ini dan kebetulan juga yang terbaik adalah biji ganja. Biji ganja menjadi solusi terbaik karena kandungan asam lemak omega 6 dan 3-nya adalah 3:1, rasio optimal yang bahkan melebihi standar badan kesehatan dunia.

Minyak dari biji ganja mengandung asam lemak tak jenuh super (super polyunsaturated fatty acid) yang langka seperti GLA (gamma-linoleic acid) dan stearidonic acid (SDA) dalam jumlah yang banyak. GLA sendiri merupakan asam lemak yang jarang dan tidak ditemukan dalam jenis biji-bijian lain, bahkan yang sudah menjadi konsumsi umum seperti biji rami, biji bunga matahari, kacang kedelai, biji labu, biji rapeseed (canola) atau minyak zaitun (olive oil).

Kandungan asam lemak jenuh dari bji ganja sangatlah rendah, tidak sampai 10 % dari kandungan minyaknya. Selain itu minyak biji ganja juga tidak mengandung sama sekali trans fatty acid yang merupakan lemak jahat yang dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Kandungan lain dari minyak ganja adalah komposisi asam amino dan struktur protein yang kualitasnya tinggi. Protein dari biji ganja juga mengandung semua asam amino dalam jumlah yang lebih besar daripada sumber-sumber protein lengkap lain seperti daging, susu, telur dan semua biji-bijian kecuali kedelai, asam amino dalam minyak biji ganja ini pun juga terdapat dalam komposisi yang jauh lebih sehat daripada semua sumber makanan tadi.

Protein dari minyak biji ganja mengandung dua protein globular yang berupa albumin (33%) dan edestine (67%) dengan struktur yang mirip dengan protein yang dihasilkan dalam darah sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein biji ganja juga bebas dari antinutrient seperti phytic acid, enzim trypsin dan papain yang terdapat pada kedelai. Dalam kadar jumlah kandungan total asam amino, biji ganja memang berada di posisi kedua daripada kacang kedelai, namun keberadaan antinutrient dalam kacang kedelai seperti phytic acid yang terbukti menghalangi penyerapan vitamin dan mineral seperti vitamin A, D, zat besi, kalsium dan seng serta enzim trypsin dan papasin yang mengurangi penyerapan protein dan kalsium oleh tubuh membuat posisi kacang kedelai sebagai sumber protein nabati utama perlu dipertimbangkan kembali.

Kandungan-kandungan penting lain dari minyak biji ganja adalah sebagai berikut;

• β-Sitosterol (ditemukan dalam jumlah 100-148 g/L) yang bermanfaat mengurangi hiperkolesterolemia (mengurangi penyerapan kolesterol), berfungsi antivirus, antifungal dan anti inflammatory (Malini & Vanithakumari, 1990).
• γ-Tocopherols, merupakan zat anti oksidan yang efektif sebagai perlindungan terhadap berbagai macam kanker dan penyakit jantung koroner (Wolf, 1997).
• Terpenes yang terdiri dari dua jenis, β-caryophyllene (ditemukan dalam jumlah 740 mg/L) yang bermanfaat sebagai zat anti inflammatory dan berfungsi sebagai cytoprotective (melindungi sel) serta myrcene (ditemukan dalam jumlah 160 mg/L) yang merupakan zat anti oksidan.
• Minyak metil salisilat (oil of wintergreen), keluarga dari senyawa acetylsalicylic acid yang merupakan bahan utama obat aspirin. Metil salisilat ini melalui proses hidrolisis sederhana oleh tubuh dapat dirubah menjadi acetylsalicylic acid yang bermanfaat sebagai antipiretik, anti inflammatory dan analgesik (penghilang rasa sakit) serta bermanfaat mengurangi resiko serangan jantung, stroke dan kanker.

Dengan berbagai manfaat yang terkandung dalam biji ganja ini, pengolahan dan pemrosesannya pun juga harus dapat menjaga kandungan di dalamnya. Cara terbaik untuk menyajikan biji dan minyak ganja adalah tanpa dimasak, jika harus dimasak pun suhunya harus dijaga dibawah titik didih (212 ̊̊F) agar asam lemak tak jenuhnya berubah menjadi peroksida yang tidak sehat. Minyak dan biji ganja sebaiknya tidak digoreng karena akan merusak kandungan dan rasanya.

Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, peringkat kedua ditempati oleh kanker dan ketiga TB (Tuberkolosis). Ilmuwan biokimia dan ahli gizi sedunia berpendapat bahwa penyakit jantung dan kebanyakan kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh degenerasi lemak yang dipicu oleh konsumsi berlebihan asam lemak jenuh dan minyak sayuran refinasi yang mengubah asam lemak esensial menjadi zat-zat karsinogenik yang berbahaya. Asam lemak esensial dan asam lemak tak jenuh sangat sensitif terhadap oksidasi dan sinar matahari. Bila terpapar pada gelombang ultraviolet (sinar matahari) asam lemak ini mengalami reaksi yang menghasilkan radikal bebas. Sebuah foton tunggal dari gelombang sinar matahari dapat ditangkap oleh elektron pada atom karbon, elektron ini kemudian tereksitasi dan meninggalkan orbitnya dan menabrak elektron lain atau membawa inti hidrogen dan memulai sebuah reaksi berantai yang berlanjut hingga 30000 kali siklus. Ikatan-ikatan pada rantai karbon asam lemak ini kemudian lepas dan menghasilkan berbagai molekul baru seperti ozonides, peroxides (yang menghancurkan jaringan paru-paru), hydroperoxides, polymers dan hydroperoxyaldehydes yang kesemuanya beracun bagi tubuh. Walau asam lemak esensial dan asam lemak tak jenuh merupakan bahan baku dasar bagi kehidupan, kerapuhannya terhadap oksidasi dan sinar matahari merapukan sebuah paradoks yang dipecahkan sendiri oleh alam dengan membuat antioksidan kuat dan pengumpul radikal bebas yang mengatur laju dan tingkat oksidasi serta menangkap radikal bebas sebelum terjadi reaksi berantai yang tidak terkontrol. Dua dari antioksidan dan penangkap radikal bebas yang terbaik adalah vitamin A dan E. Alam mendesain keduanya larut dalam polyunsaturated oils dan kemudian berfungsi membuat perisai bagi asam lemak ini dari oksidasi dan sinar matahari.

Ada 8 (delapan) asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia dan 2 (dua) jenis lainnya yang dapat diproduksi oleh tubuh namun tidak dalam jumlah yang cukup kecuali disuplai dari makanan. Asupan makanan tanpa kesepuluh asam amino ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan malnutrisi, penyakit dan bahkan kematian. Asam amino esensial ini bersama 11 jenis lain yang dibuat darinya oleh tubuh menjadi protein dan enzim yang penting dalam berbagai mekanisme tubuh. "Sangat sedikit tanaman yang memiliki semua dari 8 asam amino esensial bersama dengan 2 asam amino non-esensial sekaligus, seperti yang dimiliki oleh minyak dari biji ganja" ujar Jill Place, RD, CCN seorang ahli gizi dari Los Angeles yang juga seorang penulis buku dan pembicara.

Biji ganja mengandung semua dari 8 asam amino esensial sebagai berikut; Leucine, Lysin, Theroine, Phen+tyro, Valine, Meeth+cyst, Isoleucin dan Tryptophan dengan jumlah kesemuanya lebih tinggi dari sumber protein yang biasa dikonsumsi manusia seperti putih telur, tofu bahkan susu sapi. Selain kedelapan asam amino esensial ini, biji ganja juga mengandung 2 (dua) asam amino non-esensial yang diperlukan sebagai bahan baku untuk membuat serum albumin dan globulin. Semuanya membuat biji ganja menjadi sumber protein yang lengkap bagi kebutuhan manusia.Setiap biji ganja juga mengandung 35% karbohidrat, 30% asam lemak, 35% serat, kalsium, magnesium, fosfor, potassium, vitamin A, B1, B2, B3, B6, C, D, E dan hanya 8% asam lemak jenuh.

Dengan cita rasa kacang, susu ganja adalah salah satu pilihan jenis makanan yang penuh nutrisi. Kandungan GLA (Gamma Linolenic Acid) membuatnya lebih baik daripada susu kedelai, susu beras, susu almond (yang tidak mengandung GLA sama sekali). GLA yang merupakan 'omega-6 baik' adalah nutrisi langka yang berperan dalam produksi prostaglandin dalam tubuh. Prostaglandin adalah hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah, kontraksi otot halus, inflamasi dan bahkan membantu gejala premenstruasi.

Globulin adalah protein dengan jumlah terbanyak ketiga dalam tubuh. Globulin punya banyak fungsi enzimatik (memicu reaksi kimia dalam tubuh) dalam plasma darah. Albumin, Globulin dan Fibrogin adalah tiga jenis plasma protein yang menyusun 80 persen benda padat pada plasma darah. Plasma darah adalah bagian cair dari darah yang berperan menyuplai nutrisi pada jaringan tubuh. Globulin juga berperan dalam sistem pertahanan alamiah maupun buatan (didapat dari vaksinasi atau penyakit) yang dimiliki seseorang terhadap organisme dari luar yang menyerang tubuh seperti bakteri dan virus dan juga berperan dalam membersihkan zat-zat beracun, jaringan mati dan kotoran lainnya dalam tubuh.

Konsumsi biji ganja dapat membantu proses penyembuhan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Hal ini terbukti dengan keberhasilan penggunaannya sebagai asupan makanan bagi penderita tuberkulosis untuk menangani masalah malnutrisi, penelitian ini dilakukan oleh Czechoslovakia Tubercular Nutritional Study pada tahun 1955.

Kandungan asam lemak esensial dalam minyak biji ganja adalah salah satu yang tertinggi di antara biji-bijian lain di dunia (80%-81% dari total volume minyak). Dengan rasio Omega-6 banding Omega-3 yang dianggap sempurna (melebihi standar kesehatan dunia) yaitu 3 banding 1. Biji ganja juga satu-satunya (yang diketahui sampai sekarang) mengandung kesemua asam lemak esensial (EFA-Essential Fatty Acid) termasuk SDA (Stearidonic Acid) yang langka dan GLA (Gamma Linolenic Acid) atau super Omega-6 yang jarang terdapat pada sumber proten nabati lain kecuali Borage dan Evening Primrose.

Manuver Ekonomi Politik DEA

Asosiasi Industri Ganja (Industrial Hemp Association/IHA) telah melakukan inisiatif untuk meyakinkan konsumen bahwa produk makanan dari ganja yang mereka konsumsi tidak membuat mereka mendapatkan hasil positif bagi tes narkotika jenis ganja dengan meluncurkan program TestPledge pada tahun 2001. Hampir seluruh produsen makanan dari bahan biji dan minyak ganja di Amerika Utara telah bergabung dengan program TestPledge ini. TestPledge melakukan kontrol dengan membatasi kadar sisa zat aktif THC yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan dalam produk minyak ganja dan biji ganja untuk menghilangkan resiko munculnya hasil positif pada tes narkotika jenis ganja.

Berdasarkan studi yang dikomisikan oleh Canadian Governmental Research Program dan dipublikasikan pada Journal of Analytical Toxicology tahun 2001 (Volume 25, Nov/Dec. 2001), TestPledge mewajibkan setiap perusahaan yang tergabung dalam programnya untuk menguji setiap produk biji dan minyak ganja mereka untuk mematuhi batas kadar THC untuk minyak ganja sebesar 0.5 ppm (parts per million) dan biji ganja 1.5 ppm. Batasan ini telah menjadi norma de-facto perusahaan-perusahaan pengolah tanaman ganja sejak pertengahan tahun 1998, tepatnya setelah Canadian Hemp Regulation berlaku efektif. Sayangnya DEA (Drug Enforcement Agency) terus menerus memakai standar tes narkotika dari masa lalu sebagai wacana untuk menekan dan membatasi industri ganja. Kebijakan DEA ini dianggap munafik karena DEA tidak melakukan serangan yang sama kepada produsen bagel dari biji opium yang mempromosikan penggunaan opium dalam makanan, walaupun biji opium juga berasal dari tanaman narkotika (opium) yang sama serta mengandung zat opiates yang juga dapat muncul positif dalam tes narkotika.

Walaupun DEA pernah mengumumkan larangan internasional kepada seluruh jenis produk minyak dan biji ganja di tahun 2001. Keputusan ini kemudian dibatalkan pada tahun 2004 setelah suksesnya banding yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan terkait pada US Circuit Appeals ke-9 di San Fransisco.

2 comments:

Anonymous said...

Kenapa Ganja dilarang?

UU Narkotika mengkategorikan tindak pidana/kriminal/kejahatan terkait narkotika adalah sebagai berikut:

1) Memproduksi narkotika gol 1 )ganja gol 1)
2) Menanam Ganja
3) Mengedarkan ganja
4) Mengimpor
5) Membawa ganja
6) menyimpan ganja
7) Menguasai ganja
8) Memiliki ganja
9) Membeli ganja
10) Menjual ganja
11) menjadi perantara ganja
12) Menggunakan ganja
13) Memberikan ganja
14) Menerima ganja
15) menawarkan untuk dijual
16) mecoba untuk melakukan poin 1-15 diatas.

Sanksinya adalah penjara...dari 0, 4 tahun semur hidup sampai hukuman mati...

hhhmmm...kok UU serem amat ya...

lalu kalau yang melakukan poin 1-15 ini bukan pemerintah atau aparat gimana??

hehehehe...kayaknya cuma sanksi administrasi doang tuh...

Artinya UU ini memberikan kontrol thp Ganja cum dipegang oleh pemerintah, oleh karena itu kalau pmerintahnya korup, yang mau bisinis narkotika bisa pake Dana Siluman doang...sehingaa memberika peluang yang besar HANYA kepada Mafia saja...

Dampaknya adalah:
- Generasi muda yang kreatif menjadi mati dan berpenyakitan bahkan tidak lagi kreatif karena Sanksi PENJARA, bukan karena make barangnye...
- Harga menjadi mahal... (karena biaya dana siluman tidak aa standarnya untuk distribusi)...di Aceh aja lahan 3 X 3 Meter cuma dibayarin 100 Ribu rupiah, eh pas di Jakarta satu daun doang (cuma jadi 3 linting harganya 20 rb rupiah)...
- Kehidupan konsumen atau perokok ganja menjadi terganggu karena dalam keadaan DIBURU polisi... kenikmatan sih jadi nambah, karena ada tantangannye...
- bagi konsumen/perokok ganja yang tertangkap, banyak mengeluarkan biaya PENGINAPAN DAN KENYAMAN (tahanan dan LAPAS), bahkan uang orang tua dimabil juga..
- banyak waktu yang dimiliki para konsumen yang tersita banyak, karena proses untuk mendapatkannya butuh waktu lama..mulai dari 30 menit sampai 5 jam...make sih sih paling cuma 30 menit. dapetnya yang lama...
- Karena diburu polisi, para warga masyarakat menyemakan orang yang menggunakan ganja sama dengan kejahatan lainnya (koruptornya ada pengacaranya, kalau ganja hehehehe...pengacaranya ogah) sperti pembunuhan, pencurian bahkan korupsi
- Penjara menjadi penuh dan over kasapasitas....penyakit bermunculan
- memberikan peluang yang sangat BESAR untuk bisnis PEMERASAN dari aparat negara...

itulah gambaran kenyataan saat ini....

hapuskan saja UUnya...agar niai ekonomi jadi jatuh..dan gnja jadi murah..semurah garem...

legalkan saja ganja, agar para konsumen, masyarakat dan negara bisa mengontrol peredarannya..

legalkan saja ganja untuk menghapuskan bisnis pemerasan dalam sistem hukum pidana (penangkapan, penahanan, pengadilan sampai penjara)

konsep Kriminal
1) Ada pelaku
2) Ada korban
3) Pelaku dan korban adalah orang yang berbeda
4) ada luka atau sesuatu yg dirugikan dari korban

Nah Kalau konsumen GANJA gimana?? kok dikategorikan Kriminal??

salam dari Ganja Enak
Dipenjara ga enak
Diperas ga enak
Disiksa ga enak

salam Damai

man of the ganja said...

Setuju legalkan ganja.
Toh pemerintah/BNN juga gk bisa menghilangkan peredarannya di indonesia ini.
BNN aja tuh dihapus percuma dari dulu sabu2 putaw dan narkoba yang berbahaya lainnya masih beredar kalo ganja gk bahaya gk ada manusia mati karna over dosis ganja, staf-staf BNN cuma ngabisin uang rakyat buat gajih mereka. Mending di kasih ke orang yg gk mampu dari pada ngegajih orang yang kerjaannya gk becus dari dulu sampe sekarang xtaci putaw sabu masih ada aja. Apa jangan2 BNN sendiri yg mengedarkan. BNN (Bandar Narkotika Nasional) hahahahaha